Aku bukan seorang penulis,
karena aku tak dapat menulis,
Aku bukan penyair,
karena akay tidak dapat menyair,
aku bukan pelukis,
karena aku tak dapat melukis,
Tapi.....
Aku Hanyalah seorang Pemimpi,
yang Yakin suatu Saat Nanti yakin akan menjadi yang berarti
Impianku, cita-citaku, usahaku, cerita ku, kekonyolanku. Selalu ada untukmu Pembaca setiaku.
Minggu, 27 Mei 2012
Kamis, 17 Mei 2012
Definisi Statistika
Salah satu definisi menyebutkan bahwa statistik adalah metode ilmiahuntuk menyusun, meringkas, menyajikan dan menganalisa data,sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang benar dan dapat dibuat keputusan yang masuk akal berdasarkan data tersebut.
Jika suatu kesimpulan data sudah dihimpun, pada statistika deskriptifkita hendak menyimpulkan data itu dalam beberapa hal. Pertama kita hendak membuat tabel, misalnya tabel frekuensi, tabel frekuensi kumulatif dan lain-lain yang mengatur data kasar itu. Juga kita akan melihat diagram atau grafik yang dapat memberi gambaran mengenai keseluruhan data itu, misalnya diagram lambang (piktogram), diagram batang, diagram lingkaran, histogram, ogive dan lain-lain. Kemudian kita hendak menghitung karakteristik data yang dapat mencakup semua data itu, misalnya rata-rata, median, modus dan lain-lain.
Spektrum dan Sumber Gelombang Elektromagnetik
SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Gbr. Spektrum Gelombang Elektromagnetik | Radar | (Radio Detection And Ranging),digunakan sebagai pemancar dan penerima gelombang. |
Infra Merah |
Dihasilkan dari getaran atom dalam bahan dan dimanfaatkan untuk mempelajari struktur molekul
| |
Sinar tampak | mempunyai panjang gelombang 3990 Aº - 7800 Aº. | |
Ultra ungu | dimanfaatkan untuk pengenalan unsur suatu bahan dengan teknik spektroskopi. |
SUMBER GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
- Osilasi listrik.
- Sinar matahari ® menghasilkan sinar infra merah.
- Lampu merkuri ® menghasilkan ultra violet.
- Penembakan elektron dalam tabung hampa pada keping logam ®menghasilkan sinar X (digunakan untuk rontgen).
- Inti atom yang tidak stabil ® menghasilkan sinar gamma.
Teori MAXWELL
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perubahan medan magnet den medan listrik secara berurutan, dimanaarah getar vektor medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus.
TEORI MAXWELL
Inti teori Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik adalah:
- Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan magnet.
- Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Cepat rambat gelombang elektromagnetik (c) tergantung dari permitivitas (Î) dan permeabilitas (m) zat.
C = 1 / Ö(Îo . mo) = 3 x 108 m/s | c =f . l | Îo = 8.85 x 10-12 C2/Nm2 mo = 12.56 x 10-7 wb/amp.m |
Pertidaksamaan Logaritma
Bilangan pokok a > 0 ¹ 1
Contoh: Tentukan batas-batas nilai x yang memenuhi persamaan
| |||||||||
Persamaan Logaritma
Adalah persamaan yang didalamnya terdapat logaritma dimana numerusataupun bilangan pokoknya berbentuk suatu fungsi dalam x.
Masalah : Menghilangkan logaritma
alog f(x) = alog g(x) ® f(x) = g(x)alog f(x) = b ® f(x) =ab f(x)log a = b ® (f(x))b = a Dengan syarat x yang didapat dari persamaan tersebut harus terdefinisi. (Bilangan pokok > 0 ¹ 1 dan numerus > 0 ) Contoh: Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan berikut !
| |
Teleskop
Teleskop digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh sehingga tampak lebih dekat dan jelas.
L = panjang teleskop M = perbesaran teleskop f ob , f ok f p = fokus lensa objektif, okuler, pembalik Contoh: Sebuah mikroskop dengan jarak fokus lensa objektif 10 mm dan lensa okuler 4 cm. Sebuah benda ditempatkan 11 mm di depan lensa objektifnya. Jarak antara lensa objektif - okuler adalah 14 cm. Hitunglah : a. perbesaran linier b. pembesaran anguler untuk mata normal berakomodasi maksimum. Jawab: Lensa objektif : 1/f ob = 1/s ob + 1/s' ob ® 1/10 = 1/11 + 1/s' ob 1/s' ob = 1/10 - 1/11 ® s' ob = 110 mm = 11 cm d = s' ob + s ok ® 14 = 11 + s ok = 3cm Lensa okuler : 1/f ok = 1/s ok + 1/s' ok ® 1/4 = 1/3 + 1/s' ok 1/s' ok = 1/4 - 1/3 ® s' ok = 12 cm Perbesaran linier: M = | s' ok/s ok | | s' ob/s ob | = | 110/11 | | -12/3 | Perbesaran anguler (berakomodasi rnaksimum): Y = Mob [PP/f ok + 1] ® PP = 2S cm (mata normal) Y = [ 110 ] [25/4 + 1] = 72.5 x | ||||||
Lup (kaca Pembesar) dan Mikroskop
L U P (KACA PEMBESAR)
Lup adalah lensa cembung, digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar lebih besar dan jelas. Syarat agar suatu benda dapat diamati secara jelas dengan memakai lup:
MIKROSKOP Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa obyektif (tetap/tidak dapat digeser) dan okuler (dapat digeser, dan berfungsi sebagai lup). Mikroskop dipakai untuk melihat benda-benda renik, agar terlihat lebih besar dan jelas. Jika suatu benda yang diamati mikroskop ingin terlihat jelas (berakomodasi/tidak berakomodasi) maka benda tersebut harus diletakkan di ruang dua (R II) dari lensa objektif (2fob > sob > fob), sehingga bayangannya terletak di ruang tiga (R III) lensa objektif (bersifat nyata terbalik dan diperbesar). PEMBESARAN MIKROSKOP TERBAGI DUA, YAITU: Pembesaran linier (kedua lensa dianggap sebagai lensa gabungan): M = | s' ok / s ok | | s' ob / s ob | d = s ok + s' ob Pembesaran sudut (lensa okuler dianggap sebagai lup):
| ||||||||||||||||||||||
MAta dan Kacamata
Suatu benda dapat terlihat jelas oleh mata jika bayangannya terletak tepat di retina mata.
Berlaku rumus 1/f = 1/s + 1/s'
dimana f dapat berubah-ubah atau berakomodasi sesuai dengan rumus:
1/f = [n2/n1 - 1] [ 1/R1 - 1/R2]
Tititk Jauh (PR) : titik terjauh yang masih dapat dilihat jelas dengan mata tidak berakomodasi.
Tititk Dekat (PP) : titik terdekat yang masih dapat dilihat jelas dengan mata berakomodasi maksimum.
Mata Normal seringkali diamsumsikan titik dekatnya 25 cm di depan mata (jarak baca) den titik jauhnya di tak terhingga.
Mata Normal seringkali diamsumsikan titik dekatnya 25 cm di depan mata (jarak baca) den titik jauhnya di tak terhingga.
Rabun Jauh (miop, mata dekat) ® PP = 2S dan PR < ¥Dalam hal ini bayangan dari benda jatuh di depan retina. Agar benda terlihat jelas maka dipakai kacamata berlensa negatif (divergen/cekung).
s = ¥
|
s' = - PR
|
®
|
f = - s'
|
Rabun Dekat (hipermetrop, mata jauh) ® PP > 25 dan PR = ¥Dalam hal ini bayangan dari benda jatuh di belakang retina. Agar benda terlihat jelas maka dipakai kacamata berlensa positif (konvergen/cembung).
s = 25
|
s' = - PP
|
Mata Tua (Presbiop) ® PP > 25 dan PR < ¥
Agar benda terlihat jelas maka dapat digunakan kacamata bifokal
(+ dan -)
Agar benda terlihat jelas maka dapat digunakan kacamata bifokal
(+ dan -)
Catatan:
Untuk mata yang mengalami astigmatisma dipakai kacamata silindris.
Kimia Lingkungan
DEFINISIBagian dari ilmu kimia yang mempelajari pengaruh dari bahan kimia terhadap lingkungan.
KETENTUAN Kimia lingkungan mempelajari zat-zat kimia yang penggunaannya dapat menguntungkan dibidang kemajuan teknologi tetapi hasil-hasil sampingannya merugikan, serta cara pencegahannya. MACAMNYA 1. Pencemaran udara 2. Pencemaran air 3. Pencemaran tanah
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pengaruh Katalisator Terhadap Kesetimbangan Dan Hubungan Antara Harga Kc Dan Kp
PENGARUH KATALISATOR TERHADAP KESETIMBANGAN
Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap), hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.
HUBUNGAN ANTARA HARGA Kc DENGAN Kp
Untuk reaksi umum:
a A(g) + b B(g) « c C(g) + d D(g)
Untuk reaksi umum:
a A(g) + b B(g) « c C(g) + d D(g)
Harga tetapan kesetimbangan:
Kc = [(C)c . (D)d] / [(A)a . (B)b]
Kp = (PCc x PDd) / (PAa x PBb)
dimana: PA, PB, PC dan PD merupakan tekanan parsial masing-masing gas A, B. C dan D.
Secara matematis, hubungan antara Kc dan Kp dapat diturunkan sebagai:
Kp = Kc (RT) Dn
dimana Dn adalah selisih (jumlah koefisien gas kanan) dan (jumlah koefisien gas kiri).
Contoh:
Jika diketahui reaksi kesetimbangan:
CO2(g) + C(s) « 2CO(g)
Pada suhu 300o C, harga Kp= 16. Hitunglah tekanan parsial CO2, jika tekanan total dalaun ruang 5 atm!
Pada suhu 300o C, harga Kp= 16. Hitunglah tekanan parsial CO2, jika tekanan total dalaun ruang 5 atm!
Jawab:
Misalkan tekanan parsial gas CO = x atm, maka tekanan parsial gas CO2= (5 - x) atm.
Kp = (PCO)2 / PCO2 = x2 / (5 - x) = 16 ® x = 4
Jadi tekanan parsial gas CO2 = (5 - 4) = 1 atm
Kesetimbangan Disosiasi
Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih sederhana.
Derajat disosiasi adalah perbandingan antara jumlah mol yang terurai dengan jumlah mol mula-mula.
Contoh:
2NH3(g) « N2(g) + 3H2(g)
besarnya nilai derajat disosiasi (a):
a = mol NH3 yang terurai / mol NH3 mula-mula
|
Harga derajat disosiasi terletak antara 0 dan 1, jika:
a = 0 berarti tidak terjadi penguraian
a = 1 berarti terjadi penguraian sempurna
0 < a < 1 berarti disosiasi pada reaksi setimbang (disosiasi sebagian).
a = 1 berarti terjadi penguraian sempurna
0 < a < 1 berarti disosiasi pada reaksi setimbang (disosiasi sebagian).
Contoh:
Dalam reaksi disosiasi N2O4 berdasarkan persamaan
N2O4(g) « 2NO2(g)
banyaknya mol N2O4 dan NO2 pada keadaan setimbang adalah sama.
N2O4(g) « 2NO2(g)
banyaknya mol N2O4 dan NO2 pada keadaan setimbang adalah sama.
Pada keadaan ini berapakah harga derajat disosiasinya ?
Jawab:
Misalkan mol N2O4 mula-mula = a mol
mol N2O4 yang terurai = a a mol ® mol N2O4 sisa = a (1 - a) mol
mol NO2 yang terbentuk = 2 x mol N2O4 yang terurai = 2 a a mol
mol N2O4 yang terurai = a a mol ® mol N2O4 sisa = a (1 - a) mol
mol NO2 yang terbentuk = 2 x mol N2O4 yang terurai = 2 a a mol
Pada keadaan setimbang:
mol N2O4 sisa = mol NO2 yang terbentuk
a(1 - a) = 2a a ® 1 - a = 2 a ® a = 1/3
Membuat Array
Yang di maksud array pada java ialah sebuah objek benda yang dapat digunakan untuk menyimpan sejumlah data.Elemen yang di simpan Pada array dapat berupa tipe primitif seperti int ataupun instan kelas berupa objek.
Bila kita ingin menciptakan suatu Array java maka kita memerlukan beberapa langkah al;
- Mendeklarasikan variable untuk merujuk ke array yang selanjutnya disebut variable array
- Menciptakan objek array dan menugaskannya ke variable yang di deklarasikan pada langkah pertama.
contohnya begini
String kota;
kota=new String[3];
String array di atas merupkan sebuah variable array dan kota=new string[3]; merupakan Objek array.
variable array dapat kita deklarasikan sebagai berikut;
tipeprimitif namaVariableArray[];
menjadi——> String []kota; atau bisa juga seperti String kota[];
atau kita juga bisa menggunakan cara lain seperti ;
namaKelas namaVariableArray[];
menjadi——–>int []nilai; atau bisa juga int nilai[];
Langganan:
Postingan (Atom)