Hanya sebuah tinta yang kutumpahkan dalam bentuk kata-kata pada secarik kertas. Tapi kali ini beda hanya beberapa rangkaian kata yang ku ketik di sebuah postingan di blog-ku. Salah satu tempat curhat-ku.
Gak beda sama yang sebelumnya, semuanya saya angkat dari pelajaran yang tidak ada gurunya kecuali pengalaman. Pengalaman adalah pelajaran yang paling berharga, dan guru yang selalu mengingatkan kita secara sadar.
Pengalaman-ku belum banyak masih sedikit tapi ku memiliki banyak pelajaran dari itu.
yah, aku sedikit senang dan bangga bisa masuk SMA unggulan dikota-ku, tapi ada yang membuatku janggal yaitu cara bertemen anak zaman reformasi ini loh "GUE PUNYA PILIHAN SENDIRI SELERA SENDIRI BUAT JADI TEMEN" itu kata menurut pandang
tikus curut (panggilan sayang kakak dyca kepada ku). Fakta sih kita memang punya selera dan pilihan yang berbeda, tapi nggak untuk berteman juga sih. Memang berteman itu perlu sedikit berhati-hati agar tidak masuk ke dalam
lubang kesesatan, tapi kita gak boleh juga milih-milih temen dari satu sisi misalnya si A mau berteman sama si B karena kaya, cantik pintar, dll. Memandang seseorang dari salah satu itu gak boleh, jadi untuk punya hubungan sosial yang baik bin dapat banyak temen kita meski bisa ramah, gak pilih-pilih, gak liat dari skill, fisik, umur,dll. dan yang paling penting jangan suka negatif thinking dulu, karena tidak semua orang bernilai negatif pasti ada nilai positidnya. Sob ingatlah "No Body Perfect".
yah, mungkin itu saja artikel kecil dari anak yang bertubuh mungil. Semoga dapat bermanfaat dan mengingatkan kita semua yang membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar