Senin, 27 Februari 2012

Arti Sebuah cita-cita

Cita-cita ya itulah sepenggal kalimat yangs sering kita selalu pertanyakan kepada anak-anak, semua orang tua pasti pernah menanyakan kalimat itu kepada anak-anaknya, dan termasuk sayapun pernah ditanya seperti itu oleh orang tua saya ketika saya kecil dulu, atau belum banyak mengerti apa itu yang dimaksud dengan cita-cita, tapi saya tetap menjawabnya dengan lugu dan tanpa mengerti dengan apa yang saya jawab, kira-kira seperti ini penggagalan kalimat pertanyaan yang diutarakan orang tua saya kepada saya ketika saya kecil, kira-kira bunyinya seperti ini :
“oman cita-cita kamu kalau sudah besar mau jadi apa?? Tanya orang tuaku kepada ku, sebelum aku menjawab saya akan menjelaskan sedikit siapa oman itu, oman bukan sebutan sebuah negara yang ada di Asia kalau tidak salah saya, tapi sebutan oman adalah nama kecilku ketika aku masih kanak-kanak, dan sampai sekarang masih ada juga beberapa temanku yang memanggil saya dengan pangilan oman, kedengarannya memang agak janggal ditelinga sebutan oman itu, saya juga tidak mengerti kenapa orang tua saya dulu memanggil nama saya ketika saya kecil dengan sebuah panggilan ‘ oman’ saya hanya menurut saja ketika nama kecil saya diberi nama oman, karena memang pada waktu itu saya belum mengerti arti sebuah nama, sebenarnya nama asli saya adalah Abdurrohman, cukup bagus bukan nama saya, dan yang pasti saya bukan orang yang pernah menjadi seorang presiden di negara Indonesia , saya hanyalah abdurrohman yang tinggal didesa, kalau dilihat-lihat nama saya enakan kalau dulu panggil nama kecil saya dengan sebutan rahman saja atau abdur mungkin akan kedengaran lebih bersahaja ditelinga dari pada sebutan oman, hehe dan saya juga tidak tau pasti kenapa orang tua saya lebih memilih nama oman dari pada abdur atau rahman, mungkin kelihatan lebih singkat, pdat, dan jelas begitu memanggil nama oman dan jarang dipakai oleh orang lain tidak seperti nama abdur atau rahman yang sudah sangat pasaran hehe.
Kembali lagi ke masalah cita-cita yang pernah ditanyakan kepada saya oleh orang tua saya, dan penjelasan diatas hanyalah intermezzo agar anda semua tidak salah faham dalam mengartikan kalimat ‘oman’, apabila anda membaca tulisan ini. Sayapun menjawab pertanya tentaang cita-cita saya yang dipertanyakan oleh orang tua saya, dengan polos dan lantangnya saya menjawab “ oman kalau sudah besar ingin menjadi polisi pak”, mendengar jawaban yang keluar dari mulut polos saya orang tua saya pun manggut-manggut dan berkata mudah-mudahan cita-cita oman tercapai untuk menjadi seorang polisi, dan biar bisa menjadi seorang polisi oman harus belajar dengan sungguh-sungguh dan dibarengi dengan berdoa, dan sesaaat kemuadian saya pun hanya memanggutkan kepala tanpa mengerti maksud dan tujuan kalimat yang diucapkan oleh orang tua saya,yang jelas asaya sudah mempunyai cita-cita, akan menjadi apa saya ketika sudah besar nanti. dan kemudian orang tua sayapun kembali mengajukan pertanyaan yang kedua untuk saya, mengapa kata nya, oman mau menjadi seorang polisi? Dan dengan polos sayapun menjawab oman menjadi polisi karena oman mau bawa-bawa pistol kemana-mana, dan mendengar jawaban polos saya orang tua saya hanya tersenyum simpul kepada saya.
Ya itulah mungkin sedikit penggalan tentang cita-cita yang pernah selalu ditanyakan orang tua kita kepada kita pada waktu kita kecil, jawaban-jawaban polospun akan keluar dari mulut kita ketika kita akan menjawab pertanyaan tentang cita-cita kita apabila kita sudah besar nanti, tapi kadang juga tidak semua jawaban polos itu keluar dengan sendirinya, dan sebagian ada juga anak-anak yang ketika ditanyakan tentang cita-citanya dia menjelaskan secara jelas apa cita-citanya ketika ia sudah besar nanti, dan ia benar-benar serius untuk menggapai cita-citanya itu sampai ia bisa mewujudkan cita-citanya itu, dan ia membuktikan kepada orang tuanya bahwa apa yang ia ucapkan ketika ia kecil memang terbukti ia menjadi seorang yang sesuai dengan cita-citanya, tapi banyak juga cita-cita yang ia sebutkan hanyalah kepolosan belaka yang ia sebutkan ketika ia kecil tanpa mengerti apa yang ia sebutkan, dan banyak juga cita-cita yang terwujud tidak sesuai dengan apa yang ia cita-cita sewaktu kecil dulu, atau dalam artikata ia membelot dari apa yang ia ucapkan ketika waktu kecil dulu, dan tentunya itu semua dikarenakan banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya mungkin semakin matangnya tingkat berfikir kita dan kita semakin mengerti dengan apa yang kita ucapkan dengan dengan berbagai macam pengalaman yang dia laluinya. kembali lagi dengan cita-cita saya, saya adalah termasuk salah satu kedalam manusia yang membelot dari apa yang saya ucapakan ketika waktu saya kecil dulu, dulu saya pernah bercita-cita untuk menjadi polisi, karena mungkin dulu yang ada didalam pikiran saya hanya seorang polisi dan gambaran seorang polisi itu gagah, berani, kemana-mana membawa pistol dan seorang polisi pastinya alak ditakuti oleh siapapun, ya itulah pemikiran saya waktu saya kecil dulu tentang seorang polisi makanya saya sangat bercita-cita untuk menjadi seorang polisi.
Tapi sekarang apa cita-cita saya???
Silahkan tanyakan kepada saya.
Seorang polisikan?
Jawabannya jelas sangat tertulis TIDAK. Saya tidak mau menjadi seorang polisi. Karena apa? Ya tentu ada alasannya dan alasan itu sangat banya sekali tidak bisa saya sebutkan satu persatu tentunya karena memang sangat banyak alasan mengapa seseorang tidak mau menjadi seorang polisi. Alasan yang tentu mendasar yang menjadi alasan saya pribadi tidak mau menjadi seorang anggota polisi adalah saya tidak mau menjadi bahan sumpah serapah masyarakat, mengapa begitu? Ya lihat saja kelakuan polisi saat ini bagai mana dan tentunya anda semua juga pasti sudah mengetahuinya, tidak perlu saya jelaskan panjang lebar. Dan yang pasti setalah besar sekarang saya mempunyai cita-cita yang harus saya capai yaitu saya mau membahagiakan orang-orang yang saya sayangi terutama orang tua saya yang telah membesarkan saya dengan penuh kasih sayangnya yang tiada duanya, dan saya ingin menjadi orang yang berguna bagi orang lain, itulah cita-cita saya gag muluk-muluk kok, mudah-mudahan tercapai, amiiiiin..
Dan inti dari semua ini adalah, kita semua berhak memiliki dan menyebutkan apa cita-cita kita terserah anda apa saja cita-cita anda semua sah dan berhak dimiliki, seperti kata pepatah raihlah cita=cita setinggi lagit, itu artinya kita boleh menginginkan cita yang besar ,tapi perlu digarisbawahi semua cita-cita yang kita sebutkan dan kita inginkan adalah semua nya harapan yang harus digapai dan diraih , apa bila kita mendapatkannya , maka kita akan merasa bangga dan senang karena semua apa yang kita impikan tercapai, tetapi apabila semua cita-cita kita tidak tergapai setelah kita melakukan semua usaha dan disertai berdoa maka kita harus bisa mengendalikan diri kita agar apa yang telah kita lakukan atau lalui semua bermanfaat dan pasti dibalik kegagalan yang tidak capai terselip sebuah hikmah yang sangat besar yang bisa kita ambil.



Sumber :http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2010/11/28/sebuah-cita-cita/

What is the Meaning of (Your) Life?

Psychologists don't study "The Meaning Of Life" (cue portentious music).  Instead, we study meaning in life...as in the meaning you find in your life.  We don't know any more than anyone else why life is the way it is; whether the universe came into being for any particular reason; or whether you, me, or the person down the street is here on Earth for any higher purpose.
What we look at is the meaning all of us create in our own lives.  We've learned a lot about this meaning making we engage in, and in this column I will share with you some of the basics of what psychological science has revealed about living a meaningful life.
I have a tendency to unwillingly remember quasi-profound moments from mediocre movies.  I'm not really sure where this uselessly persistent talent came from, but it is what it is.  I remember one and only one thing about the movie "Revenge of the Nerds."  The eponymous Nerds are pondering life's great mysteries late at night. For some reason, a football player named Ogre, not normally part of the Nerd Herd, is with the Nerds, absorbed in the infinite depths of a clear, starry night.  The Nerds are discussing the conundrums and paradoxes of astrophysics and Ogre, not to be outdone, poses this stumper, "What if C-A-T spelled dog?"  Such questions, aimed at probing the deep truth of Life's Mysteries, generally are not interesting to psychologists.  Or rather, I should say that the ultimate answers to these questions are not what we study when we study meaning in life.  We are interested in the way each of you comes up with your own answer.  Where did the universe come from?  Which will get us first, the sun going nova or a million-to-one asteroid?  Why does pain and loss seem inevitable in life?  Is there a God?  What if C-A-T spelled dog?

Psychologists don't have any authoritative answers.  We aren't philosophers or theologians.  We did not get into our line of work because we are obsessed with answering these questions.  Instead, we got into this line of work because we are fascinated by how people strive to answer these questions, and what the implications are of the types of answers they come up with.
What is the meaning of life?  I don't know.  But I do know that if you think that your life has meaning, you are much more likely to be happy, healthy, and enjoy your life.  The way I know is that for over four decades, psychologists have been asking people like you questions like, "do you feel that your life has a purpose?"  Then we compare people who say yes to questions like that to those who say no to such questions and see if there are any differences.
In this way, we can measure meaning in life, and we can also see if there are any advantages to feeling that your life is meaningful. If you're interested in seeing first-hand how we measure meaning in life, you can go to my webpage at: http://michael.f.steger.googlepages.com.  Look for the link under the heading "Participate in Research." 
Through the use of such measures in dozens of studies, it has become clear that one of the pivotal feats we accomplish as human beings is to take the millions of bits of information constantly swarming around us and pull from them some coherent and interpretable reality.  When that reality is seen as making sense, and our own small existence seems to have a point and matter in some way, then our lives feel meaningful, and we are on the road to flourishing.
So the real quesion is, What is the Meaning of Your Life?

© 2009 Michael F. Steger. All rights reserved.

What is the Meaning of (Your) Life?

Minggu, 26 Februari 2012

JVO - Ka Er Es


Everything you do
 
don't forget that Allah is above
Everytime you want to pray
Let Allah guide your way 2x

Kehidupan remaja (kehidupan remaja) 
Slalu penuh dengan problema 
(problema hidup yang mendera) 
hidup yang slalu kian mendera (kadang nikmat) 
dan kadang juga bikin kita lupa daratan 

Hee..ya..aa..hee...yaa

Jangan kau terpedaya (dengan nikmat dunia) 
yang tawarkan kenikmatan maya 
(kenikmatan maya semata)
yang bisa bikin kita gelap mata (terlena) 
dan terpedaya pikiran kita pusing dibuatnya

Hee.. ya..aa...hee..yaa

Reff: 
Jangan terlena (jangan terlena) dengan nikmatnya dunia (nikmat dunia)
Jangan mencoba (jangan mencoba) untuk mendekatinya
Jangan terlena (jangan terlena) dengan tipu dayanya (tipu dayanya)
Jangan mencoba (jangan mencoba) untuk menghampirinya

He..yaa..aa he yaa...Oya..ya..ya..

Kehidupan remaja (kehidupan remaja) jangan mau terjerumus celaka (nikmati hidup dengan ceria) 
Nikmati hidup dengan ceria (jangan lupa) dan jangan lupa untuk selalu beribadah kepadaNya

He..yaa..aa..he yaa..Oya..yaya...

JVO - Hurt to say

Silence..
there is no word I can say to you.
I close my eyes
try to forget all the things about you.
But its like to difficult.
But its like just unusefull things

I feel to hard i feel to hurt.
When I have to say good bye to you.
It is too sweet to be with you
But I have to say good bye to you


Silence..
there is no word I can say to you.
I close my eyes
try to forget all the things about you.

I feel to hard i feel to hurt.
When I have to say good bye to you.
It is too sweet to be with you
But I have to say good bye to you

I believe, I believe you know.
Why we choose this way.
Coz Allah,,,,,

I feel to hard i feel to hurt.
When I have to say good bye to you.
It is too sweet to be with you
But I have to say good bye to you

I feel to hard i feel to hurt.
When I have to say good bye to you.
It is too sweet to be with you
But I have to say good bye to you

Hari Guru : Hebat Mana Guru atau Dokter?


1322517727404873357Oemar Bakri, Oemar Bakri,
Banyak ciptakan menteri,
Oemar Bakri,
Profesor, dokter, insinyur pun jadi
Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri
Seperti dikebiri
Itulah bagian akhir syair lagu yang ditulis oleh Iwan Fals pada tahun 80-an, yang dengan cerdik membidik potret sosial nasib guru pada waktu itu. Sosok guru digambarkan sebagai seorang Oemar Bakri, pegawai negeri yang banyak menelurkan orang-orang penting semacam menteri, profesor, dokter, insinyur, tapi gaji sangat tidak memadai.
Untung saja ketika Gus Dur menjadi presiden, nasib guru mendapat perhatian besar sehingga gaji guru sekarang relatif jauh lebih baik. Meskipun nasib guru tidak tetap dan sebagian guru-guru swasta masih juga belum tersentuh oleh kesejahteraan itu.
Istilah ‘guru’ berasal dari bahasa Sangsekerta yang secara harafiah artinya ‘berat’. Pada kesempatan memeringati Hari Guru yang ke-66 tahun ini, Mendikbud Muh. Nuh mengatakan bahwa tugas guru sangat mulia karena menyiapkan generasi penerus demi masa depannya yang lebih baik, lebih berbudaya, dan sekaligus membangun peradaban (Kompas.com, Jum’at 25/11/2011)
Selaras dengan pendapat umum yang kembali ditegaskan oleh M. Nuh itu, tugas guru memang sangat mulia sekaligus berat. Guru adalah profesi yang menarik karena bersentuhan langsung dengan anak didik yang mewakli masa depan. Guru bukan pencetak barang komersial yang apabila terjadi kesalahan cukup diafkir atau mungkin malahan masih bisa didaur ulang. Guru adalah pencetak peserta didik menjadi pribadi manusia seutuhnya yang cerdas, trampil, bermoral, berkarakter dan berdedikasi.
Dalam upaya membangun manusia masa depan yang memenuhi kriteria itu guru tidak cukup hanya mengajarkan serangkaian ilmu, namun guru juga membentuk pribadi peserta didik yang tangguh, taqwa dan berkarater melalui teladan langsung dengan apa yang dilakukannya di mana pun dan kapan pun. Guru itu sendiri adalah ilmu dan keteladanan.
Ada pepatah: “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Artinya, kalau guru berbuat kurang pantas, murid akan berlaku sangat tidak pantas. Ketika guru makan jajanan sambil jalan, mungkin ada yang menyamakan guru itu sama dengan sapi karena sapi makan juga sambil jalan-jalan. Bagi guru makan sambil jalan dinilai tidak panas, meskipun bagi profesi lain mungkin saja itu adalah hal yang biasa. Itulah beratnya menjadi guru: medidik dan mengajarkan keteladanan menembus batas ruang dan waktu. Bila guru salah didik, maka peserta didik tidak dapat didaur ulang. Efek yang terjadi peserta didik bukan saja bisa kehilangan masa depannya sendiri, tapi bisa jadi menjadi perusak masa depan bangsa.
Di tengah situasi dan kondisi bangsa yang memprihatinkan saat ini dengan mewabahnya praktek-praktek politik kotor, korupsi dan kolusinya maka tugas guru akan semakin berat. Untuk membawa kembali lokomotif negeri ini ke rel yang semestinya diperlukan anak-anak bangsa yang cerdas, trampil, berkarakter, bermoral dan berbudaya. Mereka itu adalah aset sumber daya manusia yang tidak akan terseret ke dalam kebobrokan dan nafsu mencari keuntungan pribadi dan kelompok, tetapi generasi yang dapat mengembalikan hak-hak rakyat. Dengan demikian, kiranya tidaklah salah bila kita menaruh harapan besar kepada para guru.
Sebaliknya, apabila seorang guru telah melakukan kesalahan atau mal praktek pendidikan maka bisa menyebabkan suatu kengerian. Ketika seorang politisi mengkorupsi uang negara yang merupakan pinjaman luar negeri triyunan rupiah dan rakyat yang tidak bersalah yang harus membayarnya, bukankah itu sebuah kengerian? Penyebabnya bisa jadi karena memang itu kebobrokan mentalitas pribadi,tetapi tidak tertutup pula kemungkinan bahwa korupsi itu sudah dimulai akibat kecurangan ujian demi mengejar nilai unas.
Jadi kejujuran dalam dunia pendidikan, termasuk di dalamnya para guru sangat diperlukan karena lancung dalam ujian, kepura-puraan dan kebohongan sebenarnya merupakan mal praktek pendidikan yang tidak kasat mata yang dapat menyebankan ambruknya negara ini.
Seorang dokter yang melakukan mal praktek, akibat buruknya hanya akan berdampak pada perorangan atau paling luas pada keluarga si pasien. Seorang guru yang melakukan mal praktek kejujuran dampaknya bisa menjadi kejahatan masal. Bedanya dampak mal praktek dokter segera nampak di mata, dampak mal praktek seorang guru tidak langsung terjadi saat itu dan tidak dengan mudah kasat mata meskipun efeknya bisa jauh lebih luas.
Jadi, hebat mana antara guru dan dokter?
Dari apa yang saya uraikan di atas, saya berpendapat bahwa meskipun dokter itu hebat, guru lebih hebat!
Tentu saja Anda boleh tidak sependapat dan tetap bilang dokter lebih hebat. Dalam kenyataan memang seorang dokter di luar gaji tetap, hanya dengan buka praktek di petang hari selama 3 jam bisa menghasilkan Rp. 500 ribu, sementara masih ada juga guru swasta yang per bulannya hanya dibayar Rp.500 ribu. Seorang petani atau tukang becak yang anaknya mampu menjadi dokter akan menjadi berita yang hebat, sementara petani yang anaknya menjadi guru itu sesuatu yang sudah menjadi garis takdirnya. Ketika anak-anak ditanya apa cita-citanya maka jawabnya adalah ‘dokter’ dan hanya satu dua yang bercita-cita jadi guru, tetapi guru juga yang bisa membuat dokter.
Hanya dalam satu hal saja guru kalah dari dokter: uangnya!
Anyway, maju terus guru Indonesia. Selamat Hari Guru!

gambar dari: google

Sabtu, 25 Februari 2012

Mengenal Autis


Banyak sekali definisi yang beredar tentang Autis. Tetapi secara garis besar, Autis, adalah gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa anak-anak, yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Pada anak-anak biasa disebut dengan Autis Infantil. Schizophrenia juga merupakan gangguan buy meds online without prescription yang membuat seseorang menarik diri dari dunia luar dan menciptakan dunia fantasinya sendiri: berbicara, tertawa, menangis, dan marah-marah sendiri.
Tetapi, ada perbedaan yang jelas antara penyebab dari Autis pada penderita Schizophrenia dan penyandang Autis Infantil. Schizophrenia disebabkan oleh proses regresi karena penyakit jiwa, sedangkan pada anak-anak penyandang Autis Infantil terdapat kegagalan perkembangan.
Gejala Autis Infantil timbul sebelum anak mencapai usia 3 tahun. Pada sebagian anak, gejala-gejala itu sudah ada sejak lahir. Seorang ibu yang sangat cermat memantau perkembangan anaknya sudah akan melihat beberapa keganjilan sebelum anaknya mencapai usia 1 tahun. Yang sangat menonjol adalah tidak adanya atau sangat kurangnya tatap mata.
Untuk memeriksa apakah seorang anak menderita autis atau tidak,digunakan standar internasional tentang autis. ICD-10 (InternationalClassification of Diseases) 1993 dan DSM-IV (Diagnostic andStatistical Manual) 1994 merumuskan kriteria diagnosis untuk Autis Infantil yang isinya sama, yang saat ini dipakai di seluruh dunia.
Kriteria tersebut adalah:
Untuk hasil diagnosa, diperlukan total 6 gejala (atau lebih) dari
no. (1), (2), dan (3), termasuk setidaknya 2 gejala dari no. (1) dan
masing-masing 1 gejala dari no. (2) dan (3).
  1. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik.
  • Minimal harus ada dua dari gejala-gejala di bawah ini:Tak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai:
    kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak-
    gerik kurang tertuju.
  • Tidak bisa bermain dengan teman sebaya. – Tak ada empati (tak dapat merasakan apa yang dirasakan orang
    lain).
  • Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional yang
    timbal balik.
2. Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi. Minimal harus adasatu dari gejala-gejala di bawah ini:
  • Perkembangan bicara terlambat atau sama sekali tak berkembang.Anak tidak berusaha untuk berkomunikasi secara non-verbal. Bila anak bisa bicara, maka bicaranya tidak dipakai untuk berkomunikasi.
  • Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang.
  • Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif, dan kurang dapat meniru.
3. Adanya suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat, dan kegiatan. Minimal harus ada satu dari gejala di bawah ini:
  • Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan.
  • Terpaku pada suatu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak ada gunanya.
  • Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang.
  • Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda.
Sebelum umur 3 tahun tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam
bidang:
a. interaksi sosial,
b. bicara dan berbahasa,
c. cara bermain yang monoton, kurang variatif.
Autis bukan disebabkan oleh Sindroma Rett atau Gangguan
Disintegratif Masa Kanak. Namun, kemungkinan kesalahan diagnosis
selalu ada, terutama pada autis ringan. Hal ini biasanya disebabkan
karena adanya gangguan atau penyakit lain yang menyertai gangguan
autis yang ada, seperti retardasi mental yang berat atau
hiperaktivitas.
Autis memiliki kemungkinan untuk dapat disembuhkan, tergantung dari
berat tidaknya gangguan yang ada. Berdasarkan kabar terakhir, di
Indonesia ada 2 penyandang autis yang berhasil disembuhkan, dan kini
dapat hidup dengan normal dan berprestasi. Di Amerika, dimana
penyandang autis ditangani secara lebih serius, persentase
kesembuhannya lebih besar.
Bila Anda membutuhkan informasi yang lebih detail tentang autis,
silakan menghubungi alamat di bawah ini:
- Pusat Pelayanan Gangguan Perkembangan Anak Fakultas Psikologi
(P2GPA) Unika Soegijapranata Jl. Imam Bonjol 186 A, Semarang 50132
Telp. (024) 554613
- Perkumpulan Orangtua Pembina Anak Autistik (POPAA)
Jl. Erlangga Tengah III/34, Semarang
Telp. (024) 313083
- Yayasan Autisma Indonesia
Jl. Buncit Raya No. 55, Jakarta Pusat
Telp. (021) 7971945 – 7991355
Sumber diambil dari:
Kumpulan Artikel Psikologi yang terdapat di Situs Angelfire
http://www.angelfire.com/mt/matrixs/psikologi.htm#Mengenal%20Autisme


Read more: http://doktersehat.com/mengenal-autis-dan-ciri-ciri-nya/#ixzz1nTN3nHnU

Otak Anak Autis bekerja dengan cara berbeda


Otak Anak Autis Bekerja dengan Cara Beda
Lusia Kus Anna | Asep Candra | Rabu, 6 April 2011 | 13:44 WIB
http://health.kompas.com/read/2011/04/06/13442017/Otak.Anak.Autis.Bekerja.dengan.Cara.Beda
* Terapi Lumba-lumba Tidak Lebih Baik
* Inilah Komik Autisme Pertama
* Mengapa Autisme Sering Dialami Anak Laki-laki?
* Scan Otak Deteksi Autisme Dewasa

KOMPAS.com - Anak-anak penyandang autisme ternyata menggunakan otaknya dengan cara yang berbeda dengan orang lain. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa beberapa anak autis memiliki kemampuan menghapal dan mampu menggambar objek dengan sangat detail.

Menurut para peneliti dari Universitas Montreal, Kanada, pada penyandang autisme, area otak yang berkaitan dengan fungsi informasi visual sangat berkembang. Sementara itu, bagian otak lainnya kurang aktif terutama pada area yang berkaitan dengan pembuatan keputusan dan perencanaan.

Hal tersebut menjelaskan mengapa beberapa penyandang autisme biasanya lebih unggul dalam hal tugas-tugas visual, misalnya menggambar sesuatu dengan sangat akurat dan detail. Akan tetapi, anak autis biasanya kesulitan menerjemahkan ekspresi wajah.

Kondisi otak tersebut bervariasi tiap individu sehingga ada penderita autisme yang sama sekali tidak bisa mengambil peran dalam kehidupan sosial.

Para pakar autisme menyambut baik hasil riset ini. "Studi ini menekankan bahwa autisme seharusnya tidak dipandang sebagai kesulitan perilaku tapi berkaitan dengan keunggulan dalam satu skill tertentu," kata Dr.Christine Ecker dari Institute of Psychiatry di Kings College London.

Dengan memahami kekurangan dan kelemahan para penyandang autisme diharapkan dapat memberi pemahaman lebih baik untuk memaksimalkan potensi mereka.
Sumber :
BBC

Example Spoof (part 2)

What time is it?
A tramp lie down and sleep in the park. He had been sleeping for about 5 minutes when a couple walked by. The man stopped, woke the tramp up , and asked him, "Excuse me.
Do you know what the time is?" The tramp replied, "I'm sorry - I don't have a watch, so I don't know the time."
The man apologized for waking the tramp and the couple walked away.

The tramp lay down again, and after a few minutes went back to sleep. Just then, a woman, who was out walking her dog, shook the tramp's shoulder until he woke up again.
The woman said, "I'm sorry to trouble you, but I'm afraid I've lost my watch - do you happen to know the time?" The tramp was a little annoyed at being woken up again, but he politely told the woman that he didn't have a watch and didn't know the time.

After the woman had gone, the tramp had an idea.
He opened the bag that contained all his possessions and got out a pen, a piece of paper and some string. On the paper, he wrote down, 'I do not have a watch. I do not know the time'.
He then hung the paper round his neck and eventually dropped off again.

After about 15 minutes, a policeman who was walking through the park noticed the tramp asleep on the bench, and the sign around his neck.
He woke the tramp up and said, "I read your sign. I thought you'd like to know that it's 2:30 p.m."

Example Spoof (part 1)

The Zoo Job Story
One day a clown was visiting the zoo and attempted to earn some money by making a street performance. He acted and mimed perfectly some animal acts. As soon as he started to drive a crowd, a zoo keeper grabbed him and dragged him into his office. The zoo keeper explained to the clown that the zoo's most popular gorilla had died suddenly and the keeper was fear that attendance at the zoo would fall off. So he offered the clown a job to dress up as the gorilla until the zoo could get another one. The clown accepted this great opportunity.
So the next morning the clown put on the gorilla suit and entered the cage before the crowd came. He felt that it was a great job. He could sleep all he wanted, played and made fun of people and he drove bigger crowds than he ever did as a clown. He pretended the gorilla successfully.
However, eventually the crowds were tired of him for just swinging on tires. He began to notice that the people were paying more attention to the lion in the next cage. Not wanting to lose the attention of his audience, he decided to make a spectacular performance. He climbed to the top of his cage, crawled across a partition, and dangled from the top to the lion's cage. Of course, this made the lion furious, but the crowd people loved it.
At the end of the day the zoo keeper came and gave him a raise for being such a good attraction. Well, this went on for some time, he kept taunting the lion, the audience crowd grew a larger, and his salary kept going up. Then one terrible day happened. When he was dangling over the furious lion, he slipped and fell into the lion cage. The clown was really in big terrible situation. He was terrified.
Sooner the lion gathered itself and prepared to pounce. The clown was so scared. He could do nothing and he began to run round and round the cage with the lion close and closer behind. Finally, the lion could catch him. The clown started screaming and yelling, "Help me, help me!", but the lion was quick and pounces. The clown soon found himself flat on his back looking up at the angry lion and suddenly he heard a voice from the lion’s mouth;"Shut up you idiot! Do you want to get us both fired?".
(Re-written and simplified from www.onlyfunnystories.com)

Lirik Lagu Taylor Swift Love Story Lyrics


We were both young when I first saw you
I close my eyes and the flashback starts
I’m standing there on a balcony in summer air
See the lights, see the party, the ball gowns
See you make your way through the crowd
And say hello, little did I know
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
That you were Romeo
You were throwing pebbles
And my daddy said stay away from Juliet
And I was crying on the staircase
Begging you please don’t go
And I said
Romeo, take me somewhere we can be alone
I’ll be waiting, all there’s left to do is run
You’ll be the prince and I’ll be the princess
It’s a love story, baby, just say yes
So I sneak out to the garden to see you
We keep quiet ’cause we’re dead if they knew
So close your eyes, escape this town for a little while
Oh, oh, oh
‘Cause you were Romeo,
I was a scarlet letter
And my daddy said stay away from Juliet
But you were everything to me
I was begging you please don’t go
And I said
Romeo, take me somewhere we can be alone
I’ll be waiting, all there’s left to do is run
You’ll be the prince and I’ll be the princess
It’s a love story, baby, just say yes
Romeo, save me, they’re trying to tell me how to feel
This love is difficult, but it’s real
Don’t be afraid, we’ll make it out of this mess
It’s a love story, baby, just say yes
Oh oh
I got tired of waiting
Wondering if you were ever coming around
My faith in you was fading
When I met you on the outskirts of town
And I said
Romeo save me, I’ve been feeling so alone
I keep waiting for you but you never come
Is this in my head, I don’t know what to think
He knelt to the ground and he pulled out a ring
And said
Marry me, Juliet, you’ll never have to be alone
I love you and that’s all I really know
I talked to your dad, you’ll pick out a white dress
It’s a love story, baby, just say yes
Oh, oh, oh, oh
‘Cause we were both young when I first saw youParahhh, ancur abis!