Jumat, 04 November 2011

Belajar dari Ibnu Batutah

Abu Abdullah Muhammad bin Batutah atau lebih dikenal sebagai Ibnu Batutah merupakan salah satu pengembara terbesar dalam sejarah umat manusia. Perjuangannya berangkat berhaji di usianya yang masih 20 tahun (antara tahun 1304 hingga 1307), membawa ia menyusuri perjalanan selam lebih kurang 18 bulan melalui jalan darat untuk menunaikan rukun Islam yang terakhir.

Segala rintangan dan peringatan dari beberapa orang yang ia temui di perjalanan tentang banyaknya perampok, konflik yang banyak terjadi di berbagai wilayah pada saat itu, maupun badai pasir yang kerap mengamuk tidak membuat ia mengurungkan niatnya. "Perjalanan haji merupakan perjalanan yang terbesar dari seluruh perjalanan yang akan di lakukan umat manusia," tegasnya pada saudara Muslim yang ia temui dalam perjalanan.

Setelah menjalani ramadhan di Damaskus, Ibnu Batutah bergabung dengan suatu rombongan yang menempuh jarak 800 mil dari Damaskus ke Madinah, tempat dimakamkannya Nabi Muhammad SAW. Empat hari kemudian, dia melanjutkan perjalanannya ke Makkah. Setelah melaksanakan rangkaian ritual haji, sebagai hasil renungannya, dia kemudian memutuskan untuk melanjutkan pengembaraan. Begitu besarnya pengembaraan yang ia tempuh, saat ini nama Ibnu Batutah diabadikan sebagai nama salah satu kawasan di bulan.

Belajar dari kisah perjalanan tersebut, dapat mendorong kita untuk memaknai betapa mulianya perjalanan umat Muslim memenuhi panggilan Allah SWT untuk melaksanakan ibadah haji. Hanya berbekal niat untuk datang memohon ampunan kepada Allah dan melaksanakan ibadah haji membuat Ibnu Batutah berani menempuh berbagai rintangan yang menanti sepanjang perjalanan.




Sumber : Dialog Jumat Republika

*Jadi kangen dengan suasana beribadah di Tanah Suci, Mudah2an tahun depan bisa berangkat menunaikan ibadah ke Tanah Suci bersama keluarga, Amin Allahumma amin*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar