Minggu, 06 November 2011

Dunia belajar dunia mengasyikan :)

Sekarang ini, banyak anak yang merasa malas untuk belajar. Mereka lebih suka bermain daripada harus berhadapan dengan buku-buku pelajaran. Tidak menyalahkan anak, karena memang kemauan dan kemampuan anak untuk belajar berbeda-beda. Sebagai orang tua, hendaknya jangan memaksa anak untuk melakukannya. Mengapa? Karena bukan ilmu baru yang anak dapatkan, melainkan rasa tertekan yang mereka rasakan. Terkadang kasus seperti ini juga akan membuat anak merasa takut kepada orang tuanya sendiri. Anak akan menyebut orang tuanya sebagai sosok yang “killer”. Padahal niat orang tua adalah baik, yakni mendisiplinkan anak untuk belajar demi kepentingan anak agar bisa menjadi anak yang cerdas.
Lalu bagaimana caranya agar anak mau belajar dengan sendirinya dan tanpa merasa ada tekanan atau keterpaksaan?
Jawabannya tergantung pintar-pintarnya orang tua dan guru (di sekolah) memilih metode belajar yang bisa membangkitkan kemauan anak untuk belajar. Di rumah, anak akan lebih senang jika dalam belajarnya diselingi dengan bermain dan didampingi orang tua. Dengan ini anak tidak akan merasa bosan dan kehadiran orang tua akan sangat membantu anak dalam memahami materi yang sedang dipelajari.
Di sekolah, guru harus memiliki kemauan menjalankan pembelajaran yang senantiasa menyenangkan bagi siswa. Libatkan sepenuhnya siswa dalam proses pembelajaran. Biarkan mereka berkembang sesuai kemampuan yang mereka miliki. Guru hanya berwenang untuk memberikan pengarahan dan mengkondisikan lingkungan agar kondusif. Selebihnya adalah hak siswa untuk menemukan sendiri pengetahuan yang mereka inginkan. Dengan metode seperti ini maka belajar dan pembelajaran yang berlangsung akan lebih bermakna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar